Terkait isu stunting yang sedang menjadi prioritas nasional Negara Republik Indonesia untuk saat ini, UPT Puskesmas Sidorahayu telah melakukan kegiatan Validasi data antropometri (berat badan dan tinggi atau panjang badan) sekaligus intervensi balita stunting yang terdapat di dalam data situs elekronik Pencatatan dan Pelaporan Berbasis Masyarakat atau lebih dikenal dengan e-PPGBM. Dan yang pastinya kegiatan ini bekerjasama dengan lintas sektor terkait diantaranya dari Pihak Kecamatan, Desa, dan TIM Pendamping Keluargan (TPK). Jadwal Kegiatan dilakukan pada tanggal 02 juni 2022 sampai dengan tanggal 08 juni 2022 di 6 (enam) desa wilayah kerja UPT Puskesmas Sidorahayu.
Laporan Awal di e-PPGMB jumlah balita stunting (pendek dan sangat pendek) berjumlah 37 orang yang tersebar di 6 desa wilayah binaan UPT Puskesmas Sidorahayu,
Menurut Kepala UPT Puusesmas Sidorahayu Bapak Kaharudin, SKM melalui Petugas Gizi Bapak Geric Aprikanda, A.Md.Gz Jumlah balita dengan data antropometri divalidasi berjumlah 35 orang, Dari Hasil Kegiatan Validasi data antropometri tersebut didapat hasil Status Gizi Berdasarkan Indeks Panjang/Tinggi Badan Menurut Umur sebagai berikut : balita dengan stattus gizi Normal sebanyal 14 orang, balita Pendek sebanyak 18 Orang, dan balita Sangat Pendek 5 Orang.
Adapun faktor-faktor determinan nya yaitu 7 rumah jamban tidak sehat, 11 rumah keluarga merokok, 1 riwayat kehamilan ibu KEK, sanitasi lingkungan yang kurang baik 8 rumah, tidak asi ekslusif 4 orang, riwayat ibu hamil anemia 1 orang, kemungkinan ada penyimpangan perkembangan ada 3 orang balita, dan MP asi yang belum tepat sebanyak 23 orang dari 23 balita yang stunting.
Telah dilakukan intervensi pada pengasuh atau orang tua balita yang stunting terkait,Konseling cara pembuangan sampah dan cara menjaga kebersihan rumah bagi bayi dan balita (pengelola Program Kesehatan Lingkungan), Konseling Pemberian Makan Pada Anak (PMBA dari Pengelola Program Gizi), Konseling mengenai PHBS dirumah dan konseling bahaya rokok di dalam rumah (dari tenaga Promosi Kesehatan) dan Saran Rujuk Ke RSUD sekayu (dari Pengelola Program Anak).
Setelah dari ini akan dilakukan intervensi lanjutan berupa,Penyampaian Hasil Kegiatan Ke desa sekaligus permintaan pendampingan kepada balita stunting oleh TIM Pendamping Keluarga desa, Skrining Pemeriksaan Kecacingan melalui feses oleh Laboratorium UPT Puskesmas Sidorahayu. Koordinasi Dgn Pemerintah Desa Terkait Fasilitas Air Bersih Dan Jamban, Pengukuran Antopometri ulang di bulan september dan saran rujukan Ke Dokter Spesialis anak untuk balita dengan kemungkinan gangguan perkembangan.
